Selasa, 01 Maret 2011

Klik Farmasiku


Klik Apoteker Indonesia


Apoteker Indonesia

 Kementerian Kesehatan mengupayakan agar bea masuk impor bahan baku obat diturunkan. Pemerintah juga menyosialisasikan pemakaian obat generik berlogo yang disubsidi pemerintah sebagai obat murah yang dijamin mutunya.

Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri Di Indonesia


Keluhan sakit (illness) berbeda dengan penyakit (disease). Pengertian sakit berkaitan dengan gangguan psikososial yang dirasakan seseorang dan bersifat subjektif, sedangkan pengertian penyakit berkaitan dengan gangguan yang terjadi pada organ tubuh berdasarkan diagnosis medis dan bersifat objektif. 1)


Studi mengenai perilaku pencarian pengobatan pada orang sakit umumnya menyangkut tiga pertanyaan pokok, yaitu (a) sumber pengobatan apa yang dianggap mampu mengobati sakitnya, (b) kriteria apa yang dipakai untuk memilih salah satu dari beberapa sumber pengobatan yang ada, dan (c) bagaimana proses pengambilan keputusan untuk memilih sumber pengobatan tersebut. 2)

Adas (Foeniculum vulgare mill.)

Botani

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa :Umbellales
Suku : Umbelliferae
Marga : Foeniculum
Jenis : Foeniculum vulgare Mill.
Nama umum/dagang : Adas

Nama daerah
Sumatera : Das-pedas (Aceh) Adas (Melayu) Adas manis (Minangkabau)
Jawa : Hades (Sunda) Adas (Jawa Tengah) Adhas (Madura)
Bali : Adas
Nusa Tenggara : Walawunga (Sumba)
Sulawesi : Rempusa (Makasar) Adase (Bugis)

Deskripsi
Habitus : Perdu, tahunan, tinggi ± 2 m.
Batang : Berlubang, beruas, beralur, percabangan monopodial, hijau keputih-putihan.
Daun : Majemuk, menyirip ganda, benluk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata. panjang 30-50 cm, lebar 15-25 cm, panjang pelepah 5-7 cm, hijau muda, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, lumbuh di ujung balang, kelopak bentuk tabung, hijau, daun mahkota lima, kuning.
Buah : Bentuk lonjong, beralur, panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm, masih muda hijau setelah tua hijau keabu-abuan.
Akar : Tunggang, putih.

Khasiat
Buah Foeniculum vulgare berkhasiat sebagai obat batuk, obat perut kembung, obat sariawan dan obal haid tidak teratur. Untuk obat batuk dipakai ± 5 gram serbuk buah Foeniculum vulgare, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok teh madu, diaduk sampai rata diminum sekaligus.

Kandungan kimia
Buah Foeniculum vulgare mengandung minyak atsin di samping itu juga mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.

Adas anis (Clausena anisum-olens merr.)

Botani

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rutales
Suku : Rutaceae
Marga : Clausena
Jenis : Clausena anisum-ofens Merr.

Nama umum
: Adas anis

Nama daerah
Jawa : Adas anis (Jawa)

Deskripsi :
Habitus : Perdu, tegak, tinggi 2-4 m.
Batang : Bulat, sedikit bercabang, permukaan kasar, berwama hitam.
Daun : Majemuk, menyirip ganjil, duduk berseling, anak daun bentuk lonjong sampai lanset, tidak simetris, ujung dan pangkal runcing, tepi bergelombang, panjang 5-8 cm, lebar 2-8 cm, pertulangan daun menyirip tegas, permukaan licin, warna hijau mengkilat, jika diremas berbau harum menyerupai buah adas.
Bunga : Majemuk, letak di terminal, di ketiak daun, bentuk malai, bunga sempurna, kelopak bentuk cawan, ujung lepas, runcing, hijau, mahkota berlepasan, berbagi 5, bentuk sendok, ujung tumpul, tebal, duduk mengelilingi cawan bunga. putik duduk di atas bakal buah, warna putih gading.
Buah : Bulat, tunggal, diameter 3-5 mm, lunak, warna putih kekuningan.
Biji : Bentuk bulat telur, keras, berwarna putih kekuningan.
Akar : Tunggang, berwama kuning kehitaman.

Ekologi dan penyebaran '
Merupakan tumbuhan asli dari Afrika Timur, di Indonesia hanya dijumpai di beberapa tempat sebagai koleksi tanaman obat. Tumbuh baik di daerah panas dengan jenis tanah yang gembur berpasir tetapi mengandung bahan organik tinggi. Berbunga pada bulan Juli-September. Waktu panen yang tepat bulan November-Januari.

Bagian yang digunakan
Daun dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.

Kegunaan
Penghangat badan, anti-radang, anti-septik.

Khasiat dan pemanfaatan
1. Obat sakit perut: daun adas anis segar sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 5 menit. disaring, setelah dingin diminum sekaligus.
2. Obat sakit kepala pusing: daun adas anis segar sebanyak. 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih seiama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore,

Kandungan kimia ;
Daun adas anis mengandung alkaloida, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri.

Adem ati (Litsea chinensis Lamk.)

Botani

Sinonim : Litsea sabtfera Pers.; Qlabraria tersa L.; Tetranthera roxburghii Nees.

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranales
Suku : Lauraceae
Marga : Litsea
Jenis : Litsea chinensis Lamk.

Nama umum/dagang : Adem ati

Nama daerah
Jawa : Huru batu (Sunda) Adem ati (Jawa Tengah)

Deskripsi
Habitus : Pohon, tinggi 6-12 m.
Batang : Berkayu, bentuk bulat, bercabang, coklat.
Daun : Tunggal, bentuk elips, berseling, panjang 19-26 cm, lebar 6-8,5 cm, berbulu halus, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, daun mahkota terlepas, putih kekuningan.
Buah : Bulat, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji : Kecil, tiap buah berisi 1 biji, coklat.
Akar : Tunggang, coklat muda.

Khasiat
Daun Litsea chinensis berkhasiat sebagai obat penenang.
Untuk obat penenag dipakai ± 15 gram daun segar Litsea chinensis, dicuci, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada dahi,

Kandungan kimia
Daun Litsea chinensis mengandung sapomn, flavonoida, tanin dan polifenol, di samping minyak atsiri

Angsana (Pterocarpus indica Willd.)

Botani

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae
Marga : Pterocarpus
Jenis : Pterocarpus indica Willd.

Nama umum/dagang : Angsana

Nama daerah
Sumatera : Asan (Aceh) Sena (Batak Karo) Hasona (Batak Toba) Sena (Gayo) Sana (Lampung)
Jawa : Angsana (Jawa Tengah) Sana kembang (Sunda) Sana (Madura)
Bali : Angsana
Maluku : Ingi (Seram) Lala (Ambon) Lana (Bum) Lina (Halmahera) Ligua (ternate)
Nusa Tenggara : Sana (Sasak) Nara (Bima) Ai kenawa (Sumba) Kenaha (Solor) Kalai (Alor)
Sulawesi : Tonala (Gorontalo) Yonoba (Buol) Patene (Makasar) Candana (Bugis)

Deskripsi
Habitus : Pohon, tinggi 10-30 m.
Batang : Bulat, berkayu, bercabang, putih kotor.
Daun : Majemuk, berseling, anak daun 5-13 helai, bulat, ujung runcing, pangkal tumpul, mengkilat, panjang daun 3-10 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ujung cabang dan di ketiak daun, berbulu, jingga.
Buah : Polong, bulat, pipih, bersayap, diameter ± 5 cm, berisi 2-6 biji, hijau.
Biji : Bulat, coklat.
Akar : Tunggang, bercabang, putih kotor.

Khasiat
Kulit batang Pterocarpus indica berkhasiat sebagai obat sariawan, obat mencret dan obat bisul. Untuk obat sariawan dipakai ± 5 gram kulit batang Pterocarpus indica, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama lima belas menit, setelah dingin diperas dan disaring. Hasil saringan dipakai untuk kumur.

Kandungan kimia
Biji dan daun Pterocarpus indica mengandung saponin, Jlavonoida dan polifenol, di samping itu juga mengandung mmyak atsiri.

Akalifa (Acalypha wilkesiana Muell. Arg.)

Botani

Sinonim : Acalypha tricolor Hort. ex Seem.

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Acalypha
Jenis : Acalypha wilkesiana Muell. Arg.

Nama umum/dagang : Akalifa

Nama daerah
Jawa : Akalifa (Jawa)

Deskripsi
Habitus : Perdu, tahunan, tinggi ± 5 m.
Batang : Tegak.berkayu, bulat, halus, percabangan simpodial, ranting berambut, coklat.
Daun : Tunggal, berseling, lonjong, tepi bergerigi, ujung meruncing, pangkal rata, berberbintik-bintik, panjang 4-17 cm, lebar 2-12 cm, pertulangan menyirip, tangkai bulat, berambut, panjang 1-2 cm, ungu.
Bunga : Majemuk, bentuk bulir, berkelamin dua, di ketiak daun.kelopak bentuk mangkok, kecil, ungu, benang sari kecil, duduk dalam gelendong sepanjang sumbu bulir, putik bertangkai, putih.mahkota bertaju, ungu, masing-masing terbagi tiga, ungu.
Buah : Kotak, beruang tiga, berambut, merah.
Biji : Bentuk ginjal, hitam.
Akar : Tunggang, coklat.

Khasiat
Daun Acalypha wilkesiana digunakan untuk membersihkan noda-noda pada kulit. Untuk membersihkan noda-noda pada kulit dipakai ± 10 gram daun segar Acalypha wilkesiana, dicuci, ditambah kapur dan gambir sedikit, dilumatkan, kemudian dioleskan pada noda-noda di kulit.

Kandungan kimia
Daun, bunga dan batang Acalypha wilkesiana mengandung saponin, di samping itu daun dan bunganya juga mengandung flavonoida dan tanin dan batangnya juga mengandung polifenol.

Air mancur (Jacobinia carnea (Lindl.) Nichols)

Botani

Sinonim :
Cyrtanthera magnifica Nees ;
Jacobinia magnifica (Ness) Lindau ;
Justicia camea Lindl.
 
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Acanthales
Suku : Acanthaceae
Marga : Jacobinia
Jenis : Jacobinia carnea (Lindl.) Nichols

Nama umum/dagang : Air mancur

Nama daerah
Jawa : Air mancur (Jawa)

Deskripsi
Habitus : Perdu, tahunan, tinggi 1-2 m.
Batang : Tegak, berkayu, beruas-ruas, hijau keunguan.
Daun : Tunggal, silang berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 7-25 cm, lebar 2,5-11 cm, hijau kemerahan.
Bunga : Majemuk, bentuk bongkol, berkelamin dua, kelopak bentuk taju, kepala sari bentuk ginjal, mahkota lonjong, panjang ± 0,5 cm, merah keunguan.
Buah : Kotak, bulat, putih kotor.
Biji : Bulat, kecil, putih kotor.
Akar : Tunggang, coklat.

Khasiat
Daun Jacobinia carnea berkhasiat sebagai obat penurun panas. Untuk obat penurun panas dipakai ± 15 gram daun segar Jacobinia carnea, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tinggai setengah, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sehari pagi dan sore sama banyak.

Kandungan kimia
Daun dan bunga Jacobinia carnea mengandung saponin dan polifenol, samping itu daunnya juga mengandung flavonoida.

Anuma (Artemisia annua L.)

Botani

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Artemisia
Jenis : Artemisia annua L.

Nama umum/dagang : Anuma

Nama daerah
Irian : Anuma (Irian Jaya)
Jawa : Anuma (Jawa)
 
Deskripsi
Habitus : Terna, semusim, tinggi 30-100 cm.
Batang : Tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan.
Daun : Majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval, tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading.
Biji : Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat.
Akar : Serabut, berwarna putih kekuningan.

Ekologi dan penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan. Tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat pada bulan April-Mei.

Bagian yang digunakan
Daun, atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.

Kegunaan
Anti-malaria, anti piretik.

Khasiat dan pcmanfaatan
1. Obat demam: daun tanaman anuma segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali.
2. Obat sakit malaria: daun tanaman anuma segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama l0 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

Kandungan kimia
Daun atau seluruh bagian tanaman anuma mengandung saponin, flavonoida, polifenol dan minyak atsiri.

Narsizzz..... ^_^

You Love Me