Botani
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyla
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Polygonales
Suku : Polygonaceae
Marga : Polygonum
Jenis : Polygonum chinense L.
Nama umum : Aseman.
Nama daerah
Jawa : Bungbrum, Titiwuan, Tiwu bungbum (Sunda); Aseraan, dandang (Jawa)
Bali : Udang-udang (Bali)
Deskripsi
Habitus : Terna, memanjat atau merambat, panjang 3-6 m.
Batang : Bulat, licin, beruas-ruas, sedikit berkayu, hijau atau merah kehijauan.
Daun : Tunggal, tersebar, pelepah memeluk batang, dengan daun menumpu, helaian bentuk lonjong sampai lanset, ujung runcitig, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-7 cm, pertulangan menyirip, permukaan berkerut, licin, hijau keunguan.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, berkefompok, atau di ujung batang, bimga tidak sempurna, berkelamin ganda, benang sari duduk di atas bakal buah, mahkota bentuk bintang, berlepaaan, panjang 3-6 mm, putih.
Buah : Kotak palsu, bulat telur, berusuk 3, kulit lunak, permukaan licin, panjang 5-8 mm, ungu kebiruan.
Biji : Bulat telur, ujung runcing, tajam, kecil, keras, coklat kehitaman.
Akar : Serabut, merah kecoklatan.
Ekologi dan penyebaran
Merupakan tanaman liar di hutan-hutan yang lembab dari ketinggian 800 m sampai 3.300 di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Agustus-Novgmber dan dapat dipanen epanjang tahun.
Bagian yang digunakan
Daun dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Kegunaan
Anti bakt nyeri lambung. anti racun.
Khasiat dan pemanfaatan
1. Obat nyeri lambung : daun aseman segar sebanyak 60 gram, dicuci dan direbus dengan 00 ml sampai mendidih dan air rebusannya tinggal setengah, disaring dan setelah igin diminum sekalligus.
2. Luka gigitan hewan berbisa : daun aseman segar sebanyak 100 gram, dicuci dan ditumbuk halus kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.
Kandungan kimia
Daun aseman mengandung saponin, antrakinon dan glikosida.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyla
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Polygonales
Suku : Polygonaceae
Marga : Polygonum
Jenis : Polygonum chinense L.
Nama umum : Aseman.
Nama daerah
Jawa : Bungbrum, Titiwuan, Tiwu bungbum (Sunda); Aseraan, dandang (Jawa)
Bali : Udang-udang (Bali)
Deskripsi
Habitus : Terna, memanjat atau merambat, panjang 3-6 m.
Batang : Bulat, licin, beruas-ruas, sedikit berkayu, hijau atau merah kehijauan.
Daun : Tunggal, tersebar, pelepah memeluk batang, dengan daun menumpu, helaian bentuk lonjong sampai lanset, ujung runcitig, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-7 cm, pertulangan menyirip, permukaan berkerut, licin, hijau keunguan.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, berkefompok, atau di ujung batang, bimga tidak sempurna, berkelamin ganda, benang sari duduk di atas bakal buah, mahkota bentuk bintang, berlepaaan, panjang 3-6 mm, putih.
Buah : Kotak palsu, bulat telur, berusuk 3, kulit lunak, permukaan licin, panjang 5-8 mm, ungu kebiruan.
Biji : Bulat telur, ujung runcing, tajam, kecil, keras, coklat kehitaman.
Akar : Serabut, merah kecoklatan.
Ekologi dan penyebaran
Merupakan tanaman liar di hutan-hutan yang lembab dari ketinggian 800 m sampai 3.300 di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Agustus-Novgmber dan dapat dipanen epanjang tahun.
Bagian yang digunakan
Daun dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Kegunaan
Anti bakt nyeri lambung. anti racun.
Khasiat dan pemanfaatan
1. Obat nyeri lambung : daun aseman segar sebanyak 60 gram, dicuci dan direbus dengan 00 ml sampai mendidih dan air rebusannya tinggal setengah, disaring dan setelah igin diminum sekalligus.
2. Luka gigitan hewan berbisa : daun aseman segar sebanyak 100 gram, dicuci dan ditumbuk halus kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.
Kandungan kimia
Daun aseman mengandung saponin, antrakinon dan glikosida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar