Senin, 10 Januari 2011

Beberapa Macam "Obat Psikosa"

KLORPROMAZIN
KLOZAPIN (Clozaril) 
DIAZEPAN 
DROPERIDOL (Inapsine) 
FLUFENAZIN 
HALOPERIDOL 
MOLINDON (Moban) 
PERFENAZIN 
PROMAZIN 
TIORIDAZIN 
TRIFLUOPERAZIN 




 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
KLORPROMAZIN

INDIKASI
Psikosis akut dan kronik, terutama jika disertai peningkatan aktivitas psikomotorik. Mual dan muntah. Cegukan membandel. Sedasi praoperatif. Penggunaan tidak resmi : sakit kepala migren

KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine pada SSP. Memiliki aktivitas penghambat antikolinergik dan alfaadrenergik yang signifikan. Efek terapeutik : mengurangi tanda dan gejala psikosis, mengurangi mual dan muntah, mengendalikan cegukan yang membandel.

FARMAKOKINETIK
Aborpsi : Absorpsi bervariasi setelah pemberian oral. Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian AM.
Distribusi : Distribusikan secara luas, konsentrasi tinggi di SSP menembus plasenta dan memasuki ASI.
Metabolisme dan Ekskresi : sebagian besar dimetabolisme oleh hati dan mukosa GI. Diubah menjadi beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antipsikotik.
Waktu Paruh : 30 jam

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, SINDROM MALIGNAN NEUROLEPTIK.
Mata dan THT : mata kering, penglihatan kabur, lensa keruh
KV : hipotensi, takikardia
GI : konstipasi, mulut kering, ileus, anoreksia, hepatitis
GU : retensi rutin
Derm : ruam, fotosensitivitas, perubahan pigmen
Hemat : AGRANULOSITOSIS, leucopenia
Metab : hipertemia
Lain-lain : Reaksi alergik

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
KLOZAPIN (Clozaril)
KLASIFIKASI
Antipsikotik
Kategori Kehamilan B

INDIKASI
Pengobatan pasien skizofrenia yang tidak merespons atau tidak dapat mentoleransi terapi standar dengan obat antipsikotik lainnya.


KERJA OBAT
Berikatan dengan reseptor dopamine dalam SSP. Juga memiliki aktivitas antikolinergik dan penghambat alfa adrenergic. Menghasilkan reaksi ekstrapiramidal dan diskinesa Tardif yang lebih sedikit dari pada terapi antipsikotik standar tapi memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya abnormalitas hematologik
Efek Terapeutik : berkurangnya perilaku skizofrenik

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral
Distribusi : distribusinya cepat dan luas menembus barier darah otak dan plasenta. 95% terikat pada protein plasma.

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi, kejang, pusing, sindrom malisnan neuroleptik
Mata dan THT: gangguan penglihatan, mulut kering, peningkatan salvias
KV : hipotensi, takikardia, perubahan EKG, hipertensi
GI : konstipasi, mual, muntah, ketidaknyamanan abdomen
Derm : Berkeringat, ruam
Hemat : Agranulositosis, leucopenia
Neuro : reaksi ekstrapiramidal
Lain-lain : demam, peningkatan berat badan

RUTE DAN DOSIS
PO (dewasa) : 25 mg 1-2 kali sehari awal, ditambah 25-50 mg/hari selama periode waktu 2 minggu sampai dosis target 300-450 mg/hari. Dapat ditambah 100 mg/hari sekali atau dua kali seminggu (tidak lebih dari 900 mg/hari)

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
DIAZEPAN

(apo-diazepam), (diazemuls), (NOVODIPAM), t-Quil, valium, valrelease, vazeparm, (vivol), zetran


KLASIFIKASI
Sedatif/ hipnotik (benzodiazepine), antikonvulsan (benzodiazepine), relaksan oto rangka (aksi sentral)
Jadwal IV
Kategori Kehamilan D

INDIKASI
Penatalaksanaan cemas. Sedasi praoperatif, anesthesia ringan, amnesia, pengobatan status epileptikus, relaksan otot rangka, penanganan gejala putus obat alcohol
Pengunaan tidak resmi : rectal, mengendalikan kejang

KERJA OBAT
Menekan SSP. Kemungkinan dengan mempotensialkan asam gama aminobutirat (GABA), suatu inhibitor neurotransmitter. Menghasilkan relaksasi otot rangka dengan menghambat jaras afferent polisinaptik spinal, mempunyai sifat antikonvulsan akibat menguatnya inhibisi pra sinaptik
Efek terapeutik : menghasilkan kecemasan, sedasi, amnesia, relaksasi otot rangka, menghentikan aktivitas kejang.

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : diabsorpsi dengan cepat dari saluran GI. Absorpsi dari tempat penyuntikan IM lambat dan tidak dapat diperkirakan. Juga diabsorpsi dari mukosa rectal.
Distribusi : distribusi secara luas. Menembus sawar darah otak. Menembus plasenta dan memasuki ASI.
Metabolisme dan ekskresi : dimetabolisme terutama oleh hati. Beberapa produk metabolismenya bersifat aktif sebagai depresan SSP
Waktu paruh : 20-70 jam

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : pusing, mengantuk, letargi, hangover, eksitasi paradoksal, depresi mental, sakit kepala
KV : hipotensi (hanya IV)
Derm : ruam
Mata dan THT : penglihatan kabur
GI : mual, mentah, diare, konstipasi
Local : trombosis vena, flebitis (IV)
Resp : depresi pernapasan
Lain-lain : toleransi, ketergantungan psikologis, ketergantungan fisik.

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
DROPERIDOL (Inapsine)

KLASIFIKASI
Tranquilizer (butirofenon), antiemetik (butirofenon)
Kategori Kehamilan C

INDIKASI
Digunakan untuk menenangkan pasien dan sebagai adjuvant anestesi umum dan local, juga digunakan untuk mengurangi mual pasca operasi atau pasca prosedur. Dapat digunakan dalam kombinasi dengan fentanil (lihat droperidol/ fentanil)

KERJA OBAT
Serupa dengan haloperidol, merubah aksi dopamine pada SSP
Efek terapeutik : memberikan efek penenang. Suspresi mual atau muntah pada keadaan tertentu

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : diabsorpsi dengan baik setelah pemberian IM
Distribusi : tampak menembus sawar darah otak dan plasenta
Metabolisme dan Ekskresi : terutama dimetabolisme oleh hati. Hanya 10% diekresi oleh ginjal dalam bentuk yang tidak berubah
Waktu paruh : tidak diketahui

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi berlebihan, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia tradif, gelisah, konfusi, hiperaktivitas, pusing, mimpi buruk, depresi mental, halusinasi, kejang, kecemasa, EEG abnormal.
Mata dan THT : mata kering, penglihatan kabur
Resp : bronkospasme, laringospsme
KV : hipotensi, takikardia
GI : mulut kering, konstipasi
Lain-lain : kedinginan, menggigil, wajah berkeringat

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
FLUFENAZIN


(Apo-flufenazin), (modicare), (moditen), permitil, prolixin

KLASIFIKASI :
Antipsikotik (fenotiazin)
Kategori Kehamilan tidak diketahui

INDIKASI
Pengobatan psikosa akut dan kronis

KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine di SSP. Memiliki aktivitas antikolinergik dan penghambat adrenergic alfa
Efek terapeutik : berkurangnya tanda dan gejala psikosa

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral dan IM. Garam dekanoat dan enantat dalam minyak wijwn memperlambat awitan dan memperpanjang aksi akibat tertundanya pelepasan dari minyak pembawa dan penundaan pelepasan selanjutnya dari jaringan lemak
Distribusi : distribusi secara luas. Menembus sawar darah otak. Menembus plasenta dan memasuki ASI
Metabolisme dan ekskresi : dimetabolisme secara besar-besaran oleh hati, mengalami resirkulasi enterohepatik
Waktu paruh : flufenazin hidroklorida -4,7 -15,3 jam; flufenazin enantat -3,7 hari; flufenazin dekanoat – 6,8 – 9,6 hari

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia tardif.mata dan THT : mata kering, penglihatan kabur, lensa keruh
KV : hipotensi, takikardia
GI : konstipasi, mulut kering, ileus, anoreksia, hepatitis
GU : retensi rutin
Derm : ruam, fotosensitivitas, perubahan pigmen
Endo : galaktorea
Hemat : angranulositosis, leucopenia
Lain-lain : reaksi alergi, hipertermia

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
HALOPERIDOL

(apo-haloperidol), haldol, haldol decanoate, (haldol L.A)

KLASIFIKASI
Antipsikotik (butirofenon)
Kategori kehamilan C (hanya garam dekanoat aja, lainnya tidak diketahui)

INDIKASI
Pengobatan psikosa akut dan kronik. Digunakan untuk mengendalikan penyakit tourette dan masalah perilaku yang parah pada anak-anak

KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine pada SSP. Juga memiliki aktivitas antikolinergik dan menghambat adrenergic alfa
Efek samping : mengurangi tanda dan gejala psikosa

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral dan IM. Garam dekanoat diabsorpsi secara perlahan dan mempunyai durasi aksi yang panjang
Distribusi : distribusinya tidak sepenuhnya diketahui. Konsentrasi tinggi dalam hati menembus plasenta. Memasuki ASI
Metabolisme dan Ekskresi : terutama dimetabolisme oleh hati
Waktu paruh : 21 – 24 jam

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, gelisah, konfusi, kejang
Mata dan THT : mata kering, penglihatan kabur
Resp : depresi pernapasan
KV : hipotensi, takikardia
GI : konstipasi, ileus, anoreksia, mulut kering, hepatitis
GU : retensi urin
Derm : ruam, fotosensitivitas, diaforesis
Endo : galaktorea
Hemat : anemia, leucopenia
Metab : hiperpireksia
Lain-lain : reaksi hipersensitivitas, sindrom neuroleptik malignan

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
MOLINDON (Moban)

KLASIFIKASI
Antipsikotik
Kategori kehamilan tidak diketahui

INDIKASI
Pengobatan skizofrenia

KERJA OBAT
Menghambat efek dopamin dalam aktivitas retikuler dan system limbic di otak
Efek terapeutik : mengurangi psikosis yang berkaitan dengan perilaku skizofrenik

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral
Distribusi : tampaknya dapat didistribusi secara luas; kemungkinan memasuki SSP dan ASI
Metabolisme dan ekskresi : terutama (>90%) dimetabolisme oleh hati. Sejumlah kecil (<3%) diekskresi oleh ginjal tanpa perubahan.
Waktu paruh : 1,5 jam

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia tradif, sakit kepala, pusing, insomnia, depresi euphoria, sindrom malignan neuroleptik
Mata dan THT : mata kering, penglihatan kabur, kongesti hidung.
KV : takikardia, hipotensi
GI : konstipasi, mulut kering, mual, anoreksia hepatitis
Derm : ruam, fotosensitivitas
Endo : galaktorea, means tidak teratur, libido meningkat
Lain-lain : reaksi alergik

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
PERFENAZIN

(Apo-perphenazine), (phenazine), (PMS perphenazine), trilafon

KLASIFIKASI
Antipsikotik (fenotiazin), antiemetik
Kategori kehamilan tidak diketahui

INDIKASI
Pengobatan psikosis akut dan kronis. Penataan pelaksanaan mual dan muntah atau cegukan yang membandel

KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine di SSP. Memiliki aktivitas antikolinergik dan penghambat adrenergic alfa yang signifikan. Menhambat dopamine pada zone pemicu kemoreseptor (chemoreceptor trigger zone (CTZJ).
Efek terapeutik : mengurangi tanda dan gejala psikosis. Berkurangnya mual dan muntah

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : Absorpsi dari tablet bervariasi ; absorpsi akan lebih baik jika menggunakan formula liquit oral. Diabsorpsi dengan baik setalah pemberian IM.
Distribusi : Distribusi secara luas, konsentrasi tinggu di SSP, menembus plasenta dan memasuki ASI.
Metabolasime dan Ekskreasi : Dimetabolisme oleh hati dan mukosa GI. Sebagian dikonversi menjadi senyawa aktif.
Waktu Paruh : Tidak diketahui

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : Sedasi reaksi ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, SINDROM MALIGNAN NEUROLEPTIK.
KV : Hipotensi, takikardia
Mata dan THT : Mata kering, penglihatan kabur, lensa keruh.
GI :Retansi Urin.
GU : Retensi Urin.
Derm : Ruam, fotosentivitas, perubahan pigmen.
Endo : Galaktorea
Hemat : AGRANULOSITOSITOS, lekopenia.
Mentab : Hipertermia
Lain-lain Reaksi alergi

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:
PROMAZIN

Prumazine, Prozine, Sparine

KLASIFIKASI :
Antipsikotik (Fenotiazin)
Kaegori Kehamilan Tidak Diketahui

INDIKASI
Pengebotan psikosis akut dan kronis

KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine di SSP
Memiliki aktifitas antikolinergik dan pengambat adrenergik alfa yang bermakna. Efek Terapeutik :
Mengurangi tanda dan gejala psikologis

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : Absorpsi dari tablet bervariasi ; absorpsi lebih baik pada formula cairan oral. Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian IM.
Distribusi : Distribusi secara luas, konsentrasi tinggi di SSP, menembus plasenta dan memasuki ASI.
Metabolisme dan Ekskresi : sebagian besar dimetabolisme oleh hati dan mukosa GI. Sebagian dikonversi menjadi senyawa aktif.
Waktu Paruh : Tidak diketahui.

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : Sedasi, reaksi ekstramidal, diskinesia Tardif, SINDROM MALIGNA NEUROLEPTIK.
Mata dan THT : Mata kering, penglihatan kabur, lensa keruh.
KV : Hipotensi takikardia.
GI : Konstipasi, Mulut kering, ileus, anoreksia, hepatitis.
GU : Retensi Urin
Derm : Ruam, fotosensivitas, perubahan pigmen
Endo : Galaktore
Hemat : AGRANULOSITOSIS, leucopenia.
Metab : hipertermia.
Lain-lain : reaksi obat alergi

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:  
TIORIDAZIN

{Apo-Thioridazine}, mellaril, mellaril s, {Novo-Radazine}, {PMS Thioridazine}
KLASIFIKASI :
Antipsikotik (fonotiazin)
Kategori Kehamilan Tidak Diketahui

INDIKASI
Penanganan psikosis akut kronis. Penatalaksanaan depresi / kecemasan. Penanganan masalah perilaku berat pada anak.

KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine dalam SSP
Memiliki aktifitas antikolinergik dan inhibitor adrenergic alfa yang bermakna. Efek Terapeutik : Berkurangnya tanda gejala psikosis.

FARMAKONETIK
Absorpsi : Absorpsi dari tablet bervariasi ; absorpsi akan lebih baik dari formulasi cairan oral.
Distribusi : Distribusikan secara luas, konsentrasi tinggi di dalam SSP. Menembus plasenta dan memasuku ASI
Metabolisme dan Ekskresi : Dimetabolisme oleh hati dan mukosa GI
Waktu Paruh : Tidak diketahui.

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : Sedasi, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, SINDROM MALIGNAN NEUROLEPTIK.
Mata dan THT : Mata kering, penglihatan kabur, lensa keruh.
KV : hipotensi, takikardia.
GI : Konstipasi, mulut kering, ileus, anoreksia, hepatitis.
GU : retensi urin.
Derm : ruam, fotosensivitas, perubahan pigmentasi.
Endo : Galaktore.
Hemat : AGRANULOSITOSIS. Leucopenia.
Metab : Hipertermia.
Lain-lain : Reaksi alergi.

 :star::star::star:  :star::star::star:  :star::star::star:  
TRIFLUOPERAZIN
{Apo-Trifluoperanzine}, (Novo-Flurenzia}, {Salazine}, {Terfluzine}

KLASIFIKASI :
Antipsikotik (fenotiazin)
Kategori kehamilan tidak diketahui

INDIKASI
Penanganan psikosis akut dan kronik. Adjuvant dalam penatalaksanaan kecemasan bila agens yang lebih aman dikontraindikasikan
KERJA OBAT
Mengubah efek dopamine di SSP. Memiliki aktivitas antikolinergik dan penyekat adrenergic beta yang bermakna
Efek terapeutik : menghilangkan tanda dan gejala psikosis

FARMAKOKINETIK
Absorpsi : absorpsi dari tablet bervariasi; absorpsi lebih baik pada formulasi cairan oral. Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian IM
Distribusi : sisistribusi secara luas, konsentrasi tinggi di SSP. Menembus plasenta dan memasuki ASI
Metabolisme dan ekskresi : dimetabolisme oleh hati
Waktu paruh : tidak diketahui

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING
SSP : sedasi, reaksi ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, sindrom malignan neuroleptik
Mata dan THT : mata kering, penglihatan kabur, lensa keruh
KV : hipotensi, takikardia
GI : konstipasi, mulut kering, ileus, anoreksia, hepatitis
GU : retensi rutin
Derm : ruam, fotosensitivitas, perubahan pigmen
Endo : galaktorea
Hemat : Agranulositosis, leucopenia
Metab : hipertermia
Lain-lain : reaksi alergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Narsizzz..... ^_^

You Love Me